http://nusantarasehat.kemkes.go.id/
Sekilas mengenai
Nusantara Sehat ya teman-teman. Sekarang saya ingin menceritakan pengalaman
mengikuti seleksi Nusantara Sehat.
Saya mengikuti seleksi
Nusantara Sehat itu Batch 10 tahun 2018. Pendaftaran dilakukan secara online
dengan rentang waktu mulai dari tanggal 29 Juni – 9 Juli 2018. Ada beberapa hal
yang harus kita lakukan saat pendaftaran online, mulai dari biodata diri,
pendidikan terakhir, kontak yang dapat dihubungi, pengalaman dan tentunya kita
harus membuat essay yang judulnya sudah ditentukan saat kita mengisi form
pendaftaran tersebut.
Saya mendaftar itu
tepat di hari terakhir penutupan pendaftaran yaitu tanggal 9 juni sore ketika
saya selesai melakukan aktivitas. Tiga hari setelah pendaftaran ditutup yaitu
tanggal 12 Juli 2018 saya mendapat pemberitahuan di akun Nusantara Sehat bahwa
saya lulus seleksi administrasi yang artinya saya diberi kesempatan untuk
mengikuti seleksi tahap kedua. Sangat senang bisa lulus seleksi administrasi
karena ada belasan ribu pendaftar dan yang lulus administrasi hanya ribuan
saja.
Pengumuman akan dilaksanakannya
seleksi tahap kedua dalam rentang 24 – 31 Juli 2018. Tanpa berpikir panjang
saya langsung mengkonfirmasi lokasi dimana saya akan melakukan seleksi tahap
kedua. Untuk seleksi tahap kedua ini, dilaksanakan di 14 kota provinsi yaitu
Banda Aceh, Medan, Padang, Palembang, Bengkulu, Jakarta, Semarang, Surabaya,
Pontianak, Makasar, Kendari, Ambon, Kupang dan Jayapura.
Saya mengambil tempat
tes di Badan Pelatihan dan Pengembangan Kesehatan (BPPK) Jakarta Selatan pada
tanggal 24 Juli 2018. Disini drama
dimulai. Saya tinggal di
Pulomas, Jakarta Timur, sedangkan tempat test saya di BPPK Jakarta Selatan.
Hari itu saya bangun jam 04.00 AM (katanya sih mau bangun awal biar bisa
prepare semuanya lebih leluasa. Tapi kenyataannya saya bangun jam 05.00 AM.
Dan
rencananya pula saya ingin berangkat jam 05.40 AM biar tidak kena macet nya
ibukota. Tapi pada kenyataannya saya berangkat jam 06.15 AM. Udah frustasi
karena nunggu ojek online tidak ada yang mau pick up saya. Akhirnya ada satu
ojol yang pick up dan saya bilang “mas, usahakan sampai ke tujuan 10 menit
sebelum jam 07.00 AM, nanti saya kasi uang lebih”.
Diperjalanan saya dag
dig dug, liat jam udah hampir jam 06.50 AM. Saya pasrah aja kalo sampai telat.
Tak beberapa lama saya melihat teman-teman seperjuangan menggunakan pakaian
putih-hitam berjalan kearah gedung yang sama. Akhirnya saya sampai di BPPK
Jakarta Selatan dengan pembalap the best lah pokoknya. Thanks to mas ojol kala
itu.
Saya bertemu dengan
teman-teman baru pada hari itu. Tapi berhubungan dengan saya tipe orang yang
kesulitan mengingat nama orang, jadi saya lupa nama mereka satu persatu. Ada
satu mas-mas dari Lampung dan satu lagi mbak dari Kalimantan Utara. Kami saling
sapa.
Kami diarahkan oleh
security di BPPK, aula gedung lantai 3 tapi kami nyasar. Kami memang sudah
berada di lantai 3, tetapi kami tidak nemukan aula yang dimaksud. Ada 10 menit
kami menunggu dan mencari. Lalu datanglah seorang petugas di BPPK tersebut dan
kami langsung diarahkan ke gedung utama lantai 3.
Ternyata sudah banyak
banget orang yang mengantri untuk melakukan registrasi. Yang harus teman-teman
persiapkan disini adalah semuanya fotocpy : Ijazah, Transkrip nilai, STR, KK,
KTP, pas photo, SKCK, Surat Keterangan Berbadan Sehat, Surat Pernyataan dan
data pendaftaran yang dicetak dari website Nusantara Sehat saat daftar awal.
Untuk perawat semua berkas dimasukan kedalam map berwarna hijau. Satu lagi
jangan lupa membawa kartu ujian!
Setelah antrian yang
cukup lama, akhirnya saya masuk ruangan dan mencari tempat duduk. Suhu ruangan
hampir sama seperti suhu di ruang ICU atau UGD yang super duper dingin. Awalnya
saya pikir saya demam panggung mau test ini, rupanya memang udara diruangan ini
sangat dingin.
Sebelum test dimulai,
kami disuguhkan oleh panitia yang menayangkan short video dari beberapa tim
Nusantara Sehat. Ketika melihat videonya, rasa ingin bergabung semakin
menggebu-gebu. Melihat bagaimana perjuangan mereka untuk melayani masyarakat
Indonesia dari pinggiran.
Setelah itu, test
dimulai dan test yang pertama adalah psikotest. Kalau sudah dengar kata
psikotest itu rasanya deg deg kan. Psikotest ini sama seperti psikotest pada
umumnya : kemampuan verbal, numerik, gambar sampai psikologis diri kita
sendiri. Untuk psikotest sendiri saya sarankan sebelumnya untuk mempersiapkan
diri masing-masing sebelum test. Karena akan sangat banyak menguras tenaga,
pikiran dan emosional kita.
Jujur saya orangnya
paling lemah dibagian angka/hitungan, di test koran saya sedikit kerepotan tapi
Puji Tuhan saya bisa melewati test yang paling menyebalkan bagi saya. Berikutnya
adalah test wartegg, bukan warteg (warung tegal yaa). Buat yang malas buat gambar,
please kalian kudu bisa bikin gambar minimal bisa dimengertilah dan berbentuk
gambar tentunya. Waktu yang diberikan juga sangat terbatas jadi gunakan waktu
sebaik mungkin serta fokus pada apa yang kamu kerjakan.
Setelah itu kami break
sejenak untuk makan siang. Tenang buat teman-teman, jangan khawatir mengenai
makanan. Kita nggak perlu kok bawa bekel, karena panitanya superbaik banget. Kita
diberikan makan siang dan snack gratis dengan catatan ada waktu yang diberikan
oleh panitia.
Pertengahan sesi, kami
semuanya dibagi menjadi 18 kelompok dengan jumlah anggota kelompok 6-7 orang. Saya
termasuk dalam kelompok 17. Teman-teman saya semuanya perawat, kami ada 7
orang. Dari Kalimantan Barat, Kalimatan Utara, Sulawesi, Lampung, Jakarta dan
lupa lagi hehe
Untuk FGD (Focus Group Discussion), kelompok saya
mendapatkan 1 orang observer tentunya seorang psikolog yang setelah FGD akan
menjadi asesor kami ketika sesi deep interview. Kami FGD di aula lantai 1. Kami
mendapatkan arahan dari observer untuk materi yang akan kami diskusikan. Waktu yang
diberikan sangat terbatas. Dan kami disuruh membaca isi dari kasus tersebut,
memilih mana yang menjadi prioritas utama bagi kami pribadi kemudian kami
diskusikan bersama mana yang menjadi prioritas utama berdasarkan hasil diskusi
kami.
Untuk FGD ini yang
dinilai adalah kekompakan tim atau kerjasama tim. Jadi disini jangan terlalu
menonjol atau dominan sendiri, beri kesempatan kepada semua anggota kelompok
untuk berargumen dan juga jangan menjadi pasif. Intinya harus aktif jangan over
aktif.
Setelah itu, kami balik
ke ruangan aula lantai 3 tempat kami psikotest. Kami melanjutkan psikotes
lanjutan, lalu nomor terendah dari group FGD akan dipanggil untuk melakukan
interview. Dan saya orang pertama di kelompok saya yang melakukan interview. Sangat
deg deg kan dan saya mengatakan dalam hati saya bahwa saya kesini untuk menang
dan saya harus bisa, fokus, dan lakukan yang terbaik.
Interview dimulai oleh
asesor yang menjadi observer kami. Sumpah ini lebih deg deg kan dari pada
sidang skripsi!!!!! Saya masuk ruangan dengan memberikan senyum terbaik
walaupun jantung saya takikardi. Saya menghadap asesor, bersalaman lalu
dipersilahkan duduk.
Puji Tuhan interview
saya berjalan lancar dan saya dengan santai tapi tegas menjawab semua
pertanyaan yang diberikan. Mulai dari memperkenalkan diri (background pribadi,
keluarga), pekerjaan, prestasi yang sudah dicapai, dan sebagainya. Ketika asesor
membuka biodata saya, dia melihat saya pernah mengikuti Student Exchange Program to Thailand dia langsung bertanya kepada
saya dalam bahasa inggris dengan panjang lebar.
Saya mencoba memahami
aksen inggris beliau, dan saya mencoba menjawab semampu saya dengan bahasa
inggris. Untungnya hanya satu pertanyaan menggunakan bahasa inggris yang
berhubungan dengan SE. Beliau mengatakan kepada saya bahwa program ini
ditempatkan di pedalaman dan terpencil, sangat detail. Saya menjawab mantap
sesuai essay yang saya buat. Saya siap ditempatkan dimanapun saya ditugaskan.
Waktu untuk interview
sangat tidak terasa, mengalir begitu saja. Setelah selesai, jangan lupa untuk
bersalaman dengan asesor. Tangan saya berkeringat dan dingin, disitu asesor
mengatakan “kamu grogi yaa” saya jawab “sangat bu”.
Setelah itu saya balik
lagi keruangan asal untuk melanjutkan psikotest. Kegiatan selesai pada pukul
16.00. Dan saya harus balik dari Jakarta Selatan ke Jakarta Timur.
Daannnnn
1-2 minggu kemudian
hasil nya keluar dengan catatan : SELAMAT ANDA LULUS SELEKSI NUSANTARA SEHAT
DENGAN STATUS CADANGAN.
Cadangan disini
maksudnya waiting list ya teman-teman, karena di batch sebelumnya sudah antri
jugaa. Dan saya harus menungu untuk proses pemanggilan. Dan saya sangat
bersyukur bisa lulus di Nusantara Sehat ini dengan perjuangan yang luar biasa.
Mungkin orang akan
meremehkan “ngapain sih ikut nusantara sehat, tugas dipelosok negeri, nggak ada
sinyal, sengsara, pisah dari orangtua dan lain sebagainya” tapi disini saya
menegaskan bahwa saya merasa ini salah satu bukti pengabdian saya untuk negeri.
Cerita selanjutnya akan
saya bagikan, tunggu saja yaaaa
#mengabdiuntuknegeri
Ns.
R. Rexsi Chrisdinatha Putera, S.Kep