Tampilkan postingan dengan label #nusantarasehat #perawat #DTPK #DBK #nusantarasehattim #nusantarasehatbasedteam #kesehatan #mengabdiuntuknegeri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label #nusantarasehat #perawat #DTPK #DBK #nusantarasehattim #nusantarasehatbasedteam #kesehatan #mengabdiuntuknegeri. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 13 April 2019

Nusantara Sehat Batch 12


PEMANGGILAN PEMBEKALAN



Jumat, 12 April 2019 pukul 22.10

Saya membuka akun dan mendapatkan pemberitahuan bahwa “selamat anda berhak mengikuti pembekalan/batch 12, silahkan melakukan konfirmasi dengan mendownload dan mengupload surat pernyataan bermaterai yang sudah ditanda tangani oleh peserta dan wali peserta  pada kolom upload (format file pdf) yang sudah disiapkan.......”

Ketika membaca informasi yang ada rasanya naik roller coaster (padahal saya belum pernah naik roller coaster karena naik kora-kora saja saya hampir pingsan”. Senang sekali rasanya setelah apa yang ditunggu-tunggu akhirnya terwujud juga.

Saya menunggu sejak juli 2018. Lama sekali bukan? Kami yang dipanggil untuk pembekalan Nusantara Sehat batch 12 ini akan melakukan pembekalan di BBPK Ciloto, Bogor mulai tanggal 21 April 2019 – 28 Mei 2019.

Saya melepaskan pekerjaan saya di Jakarta hanya untuk mengikuti Program Nusantara Sehat ini. Ketika saya mengajukan resign, banyak sekali yang menjadi bahan pertimbangan bagi saya dan orang disekitar.

Apakah saya yakin ingin melepaskan pekerjaan saya di Jakarta ini, bekerja di dalam gedung, ber-air conditioner, salary juga sudah cukup, pusat pelayanan kesehatan dan rekreasi mudah dijangkau, sinyal lancar, listrik 24 jam, air berlimpah, transportasi sangat banyak dan lain sebagainya.

Sedangkan mengikuti program Nusantara sehat ini saya tidak tahu akan ditempatkan dimana, yang saya tahu hanyalah Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan (DTPK) dan Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK) dengan kategori terpencil dan sangat terpencil.

Kalau ditanya mengenai mampu atau tidak survive di daerah tersebut. Saya sangat yakin bahwa saya akan mampu. Karena saya berasal dan pernah tinggal di DTPK. Bagi saya tidak ada kesulitan, hanya bagaimana kita berbaur dengan masyarakat setempat, menghargai dan menghormati adat kebudayaan yang ada.

Bagiku ini adalah pencapaian tertinggi setelah “my dream come true” pada tahun 2015 silam. Ini kesempatan langka dan tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan yang sama. Harus bersaing dengan ribuan tenaga kesehatan lainnya untuk mendapatkan kesempatan ini.

Tidak ada hasil yang mengkhianati proses. Apapun yang kita inginkan jika kita berusaha dengan gigih, motivasi dan berdoa pasti akan mendapatkan hasil yang baik pula.

Dan pengalaman ini akan saya mulai 20 April 2019 ini sampai pada 20 April 2021. Saya mengabdi untuk Indonesia dari pinggiran. Saya akan berbagi cerita dan pengalaman saya disini. Semoga bisa menginspirasi generasi muda lainnya untuk yuk sama-sama kita membangun Indonesia. Tidak harus mengikuti program Nusantara Sehat ini, tapi dengan cara lainnya juga bisa. Doakan semoga bisa memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi bangsa Indonesia!

Salam sehat,


Ns. Rexsi Chrisdinatha Putera.,S.Kep

Jumat, 25 Januari 2019

FOCUS GROUP DISCUSSION NUSANTARA SEHAT


Selamat datang, selamat membaca



Kali ini saya ingin membahas sedikit tips dan trik saat melakukan FGD. Mungkin ada yang sudah tahu kepanjangan dari FGD ? karena pada tulisan saya sebelumnya saya sempat membahas sedikit mengenai FGD. Kalau belum tahu, saya akan memberikan sedikit gambaran awal mengenai FGD. FGD (Focus Group Discussion) adalah wawancara dari sekelompok kecil orang yang dipimpin oleh seorang narasumber atau moderator yang secara halus mendorong peserta untuk berani berbicara terbuka dan spontan tentang hal yang dianggap penting yang berhubungan dengan topik diskusi saat itu (Henning dan Coloumbia (1990).

Dalam hal ini peserta mempunyai kesempatan yang sama untuk mengajukan dan memberikan pernyataan atau pertanyaan, menanggapi maupun berkomentar (agree or disagree).

Tujuan dari FGD adalah untuk memperoleh masukan ataupun informasi mengenai suatu permasalahan yang bersifat lokal dan spesifik.

FGD berarti kelompok diskusi yang terdiri dari 6-8 orang dalam sebuah tim. Berdasarkan pengalaman, untuk FGD duduknya melingkar atau berbentuk huruf U. Tergantung panita membentuk polanya saja. Kita akan mendiskusikan sebuah topik spesifik yang diberikan oleh tim penguji (asesor, psikolog, HRD). Dalam FGD ini ada batas waktu tertentu yang diberikan untuk membahas topik tersebut.

Hal yang harus diperhatikan sebelum memulai FGD :
Psikotest – FGD – Psikotest – Interview – Psikotest

(1)  Jadi usahakan untuk ke toilet terlebih dahulu, karena saat FGD kita tidak diberikan kesempatan untuk ijin ke toilet karena akan mengganggu peserta lainnya bahkan akan mengurangi point yang nantinya akan merugikan dirimu sendiri. Perhatikan pula penampilan saat akan FGD, usahakan untuk tetap rapi dan bersih.

(2)  For your information, dalam FGD ini tempat duduk kita sudah ditentukan sedemikian rupa berdasarkan nomor urut peserta. Jadi turuti perintah yang disampaikan oleh psikolog/asesor, jangan duduk ditempat yang bukan seharusnya kalau kamu tidak mau ditegur dan menjadi malu. Dengarkan baik-baik instruksi yang ada.

(3)  Jika sudah duduk ditempat yang sudah ditentukan, jangan lupa untuk tetap relaks, berikan senyuman kepada rekan satu tim. Asesor akan memberikan waktu kepada kita untuk saling berkenalan sebelum FGD dimulai. Nah disini, jangan salah mengingat nama atau asal daerah teman-temanmu ya. Untuk masalah cara duduk, tolong dikondisikan. Karena itu adalah penilaian juga.

(4)  Setelah semua berkenalan, asesor akan memberikan 3 – 4 lembar daftar hadir yang harus kita tanda tangani. Kala itu asesor bilang kami menjadi artis dadakan dalam diskusi nya. Karena memang begitu adanya. Disini jangan sampai salah tanda tangan ya

(5)  Aseseor akan memberikan 1 lembar kertas yang berisikan topik spesifik yang akan kami bahas. Dengarkan baik-baik instruksi dari asesor, jika disuruh baca maka fokus baca. Sebelum ada instruksi apapun, please jangan lakukan apapun. Di dalam kertas itu juga terdapat lembar kerja. Waktu yang diberikan untuk membaca 5 – 10 menit. Setelah itu, kita akan diminta untuk menuliskan urutan permasalahan yang ada disertai alasannya. Usahakan jangan berbelit-belit dan to the point saja. Nah disini, waktu menulis nya sangat singkat. Berikutnya adalah masuk ke tahap FGD

Hal yang harus diperhatikan saat FGD:

(6)  Asesor akan memberikan arahan dan aturan mengenai FGD. Setelah instruksi dibacakan oleh asesor, kita akan diberikan kesempatan untuk memperkenalkan diri (nama lengkap, nama panggilan, asal, asal institusi, pengalaman bekerja, dan usia).

(7)  Pengalaman mengikuti FGD, ketika baru mulai biasanya itu akan sedikit diam, saling melihat satu sama lain siapa yang akan memulai percakapan diawal. Jika belum ada, maka jangan malu untuk berinisiatif memulai jalannya FGD. Atau jika sudah ada yang memulai membuka FGD maka pikirkan kapan waktu anda menjawab dan apa pendapat yang akan kamu utarakan.

(8)  Disini, kalian akan menemukan peserta yang terlalu aktif atau bahkan pasif. Saran saya adalah bicara jangan sampai mendominasi jalannya FGD. Berikan kesempatan teman lainnya untuk berbicara. Jangan sampai asesor menilai bahwa kamu orang yang egois karena terlalu mendominasi.

(9)  Utarakan pendapatmu secara singkat, padat dan jelas dengan bahasa yang mudah dimengerti.

(10)        Jika ada pendapat dari temanmu yang memberikan ide atau solusi menarik, jangan ragu untuk memberikan apresiasi atau mendukung ide tersebut tentunya kamu harus menambahkan pendapatmu agar memperkuat solusi tersebut. Pun sebaliknya jika pendapat temanmu kurang sesuai kamu bisa memberikan kritik tapi kritik tersebut harus diberikan solusi yang menarik. Jangan hanya mengkritik tapi tidak memberikan solusi. Dalam FGD ini, kita harus bisa menerima  atau menolak pendapat dari teman. Intinya jangan baper disini.

(11)        Jika topik yang dibahas sudah masuk ke tahap kesepakatan, maka lanjutkan ke topik selanjutnya. Jangan terlalu lama membahas satu topik karena waktu terus berjalan. Disini ego masing-masing mulai muncul. Ada yang orang kota tidak pernah ke pedesaan atau sebaliknya. Jadi disini terkadang akan muncul pendapat seperti ini “kalau saya pribadi menilai bahwa hal tersebut biasa saja karena saya berasal dari pedalaman dan saya tidak mempermasalahkan hal itu. Hidup tanpa sinyal, susahnya mencari air bersih, masuk ke hutan, tidak ada listrik dan sebagainya” dan akan ada pula “menurut saya kita harus mempersiapkan hal seperti powerbank, lilin, autan atau membawa bla bla bla bla”. Nah disini kita harus menyatukan pendapat dan memberikan pencerahan. Jangan lupa untuk memberikan intermeso ringan kepada peserta diskusi.

(12)        Waktu itu tidak terasa sama sekali teman-teman, kalian akan kaget ketika asesor bilang “ya waktu yang sudah habis, bisa silahkan kembali ke ruangan untuk melanjutkan psikotest dan nanti akan bertemu lagi dalam sesi interview”. Jika kamu yang berperan sebagai pembuka FGD maka jangan lupa kamu menutup jalannya FGD dan merangkum apa yang sudah dibicarakan dari awal sampai akhir.

Setelah FGD:

(13)        Jangan langsung kembali, tapi usahakan untuk berjabat tangan dengan semua anggota FGD. Biasanya disini muka yang tadi nya tegang semua akan saling tersenyum dan say alhamdulilah dan memberikan pujian atas apa yang sudah diutarakan. Disini memang kadang harus beracting.

Notes : waktu saya FGD ada satu topik yang saya kurang memahami arti dan tujuan topik itu. saya mengambil inisiatif untuk memberikan pendapat saya terakhir. Karena ketika ke 6 peserta sudah memberikan ide nya maka saya baru tahu oh ternyata ini maksudnya. Kadang wawasan memang harus luas ya biar tidak terlihat bodoh banget hahaha
Mungkin ada yang ingin bertanya tentang FGD, NS, Interview bisa langsung contact : IG @chrisrogate


Ns. R. Rexsi Chrisdinatha Putera.,S.Kep




Minggu, 23 Desember 2018

PENGALAMAN SELEKSI NUSANTARA SEHAT



http://nusantarasehat.kemkes.go.id/

Halo teman-teman, kali ini saya ingin berbagi cerita mengenai seleksi Nusantara Sehat. Mungkin teman-teman udah pada tau kan apa itu Nusantara Sehat. Kalau belum tahu biar saya jelasin sedikit mengenai Nusantara Sehat. Jadi Nusantara Sehat itu adalah program yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui penempatan tim maupun indiviual kesehatan di Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) dan Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK).

Sekilas mengenai Nusantara Sehat ya teman-teman. Sekarang saya ingin menceritakan pengalaman mengikuti seleksi Nusantara Sehat.

Saya mengikuti seleksi Nusantara Sehat itu Batch 10 tahun 2018. Pendaftaran dilakukan secara online dengan rentang waktu mulai dari tanggal 29 Juni – 9 Juli 2018. Ada beberapa hal yang harus kita lakukan saat pendaftaran online, mulai dari biodata diri, pendidikan terakhir, kontak yang dapat dihubungi, pengalaman dan tentunya kita harus membuat essay yang judulnya sudah ditentukan saat kita mengisi form pendaftaran tersebut.

Saya mendaftar itu tepat di hari terakhir penutupan pendaftaran yaitu tanggal 9 juni sore ketika saya selesai melakukan aktivitas. Tiga hari setelah pendaftaran ditutup yaitu tanggal 12 Juli 2018 saya mendapat pemberitahuan di akun Nusantara Sehat bahwa saya lulus seleksi administrasi yang artinya saya diberi kesempatan untuk mengikuti seleksi tahap kedua. Sangat senang bisa lulus seleksi administrasi karena ada belasan ribu pendaftar dan yang lulus administrasi hanya ribuan saja.

Pengumuman akan dilaksanakannya seleksi tahap kedua dalam rentang 24 – 31 Juli 2018. Tanpa berpikir panjang saya langsung mengkonfirmasi lokasi dimana saya akan melakukan seleksi tahap kedua. Untuk seleksi tahap kedua ini, dilaksanakan di 14 kota provinsi yaitu Banda Aceh, Medan, Padang, Palembang, Bengkulu, Jakarta, Semarang, Surabaya, Pontianak, Makasar, Kendari, Ambon, Kupang dan Jayapura.

Saya mengambil tempat tes di Badan Pelatihan dan Pengembangan Kesehatan (BPPK) Jakarta Selatan pada tanggal 24 Juli 2018.  Disini drama dimulai. Saya tinggal di Pulomas, Jakarta Timur, sedangkan tempat test saya di BPPK Jakarta Selatan. Hari itu saya bangun jam 04.00 AM (katanya sih mau bangun awal biar bisa prepare semuanya lebih leluasa. Tapi kenyataannya saya bangun jam 05.00 AM. 

Dan rencananya pula saya ingin berangkat jam 05.40 AM biar tidak kena macet nya ibukota. Tapi pada kenyataannya saya berangkat jam 06.15 AM. Udah frustasi karena nunggu ojek online tidak ada yang mau pick up saya. Akhirnya ada satu ojol yang pick up dan saya bilang “mas, usahakan sampai ke tujuan 10 menit sebelum jam 07.00 AM, nanti saya kasi uang lebih”.

Diperjalanan saya dag dig dug, liat jam udah hampir jam 06.50 AM. Saya pasrah aja kalo sampai telat. Tak beberapa lama saya melihat teman-teman seperjuangan menggunakan pakaian putih-hitam berjalan kearah gedung yang sama. Akhirnya saya sampai di BPPK Jakarta Selatan dengan pembalap the best lah pokoknya. Thanks to mas ojol kala itu.

Saya bertemu dengan teman-teman baru pada hari itu. Tapi berhubungan dengan saya tipe orang yang kesulitan mengingat nama orang, jadi saya lupa nama mereka satu persatu. Ada satu mas-mas dari Lampung dan satu lagi mbak dari Kalimantan Utara. Kami saling sapa.

Kami diarahkan oleh security di BPPK, aula gedung lantai 3 tapi kami nyasar. Kami memang sudah berada di lantai 3, tetapi kami tidak nemukan aula yang dimaksud. Ada 10 menit kami menunggu dan mencari. Lalu datanglah seorang petugas di BPPK tersebut dan kami langsung diarahkan ke gedung utama lantai 3.

Ternyata sudah banyak banget orang yang mengantri untuk melakukan registrasi. Yang harus teman-teman persiapkan disini adalah semuanya fotocpy : Ijazah, Transkrip nilai, STR, KK, KTP, pas photo, SKCK, Surat Keterangan Berbadan Sehat, Surat Pernyataan dan data pendaftaran yang dicetak dari website Nusantara Sehat saat daftar awal. Untuk perawat semua berkas dimasukan kedalam map berwarna hijau. Satu lagi jangan lupa membawa kartu ujian!

Setelah antrian yang cukup lama, akhirnya saya masuk ruangan dan mencari tempat duduk. Suhu ruangan hampir sama seperti suhu di ruang ICU atau UGD yang super duper dingin. Awalnya saya pikir saya demam panggung mau test ini, rupanya memang udara diruangan ini sangat dingin.

Sebelum test dimulai, kami disuguhkan oleh panitia yang menayangkan short video dari beberapa tim Nusantara Sehat. Ketika melihat videonya, rasa ingin bergabung semakin menggebu-gebu. Melihat bagaimana perjuangan mereka untuk melayani masyarakat Indonesia dari pinggiran.

Setelah itu, test dimulai dan test yang pertama adalah psikotest. Kalau sudah dengar kata psikotest itu rasanya deg deg kan. Psikotest ini sama seperti psikotest pada umumnya : kemampuan verbal, numerik, gambar sampai psikologis diri kita sendiri. Untuk psikotest sendiri saya sarankan sebelumnya untuk mempersiapkan diri masing-masing sebelum test. Karena akan sangat banyak menguras tenaga, pikiran dan emosional kita.

Jujur saya orangnya paling lemah dibagian angka/hitungan, di test koran saya sedikit kerepotan tapi Puji Tuhan saya bisa melewati test yang paling menyebalkan bagi saya. Berikutnya adalah test wartegg, bukan warteg (warung tegal yaa). Buat yang malas buat gambar, please kalian kudu bisa bikin gambar minimal bisa dimengertilah dan berbentuk gambar tentunya. Waktu yang diberikan juga sangat terbatas jadi gunakan waktu sebaik mungkin serta fokus pada apa yang kamu kerjakan.

Setelah itu kami break sejenak untuk makan siang. Tenang buat teman-teman, jangan khawatir mengenai makanan. Kita nggak perlu kok bawa bekel, karena panitanya superbaik banget. Kita diberikan makan siang dan snack gratis dengan catatan ada waktu yang diberikan oleh panitia.

Pertengahan sesi, kami semuanya dibagi menjadi 18 kelompok dengan jumlah anggota kelompok 6-7 orang. Saya termasuk dalam kelompok 17. Teman-teman saya semuanya perawat, kami ada 7 orang. Dari Kalimantan Barat, Kalimatan Utara, Sulawesi, Lampung, Jakarta dan lupa lagi hehe

Untuk FGD (Focus Group Discussion), kelompok saya mendapatkan 1 orang observer tentunya seorang psikolog yang setelah FGD akan menjadi asesor kami ketika sesi deep interview. Kami FGD di aula lantai 1. Kami mendapatkan arahan dari observer untuk materi yang akan kami diskusikan. Waktu yang diberikan sangat terbatas. Dan kami disuruh membaca isi dari kasus tersebut, memilih mana yang menjadi prioritas utama bagi kami pribadi kemudian kami diskusikan bersama mana yang menjadi prioritas utama berdasarkan hasil diskusi kami.

Untuk FGD ini yang dinilai adalah kekompakan tim atau kerjasama tim. Jadi disini jangan terlalu menonjol atau dominan sendiri, beri kesempatan kepada semua anggota kelompok untuk berargumen dan juga jangan menjadi pasif. Intinya harus aktif jangan over aktif.

Setelah itu, kami balik ke ruangan aula lantai 3 tempat kami psikotest. Kami melanjutkan psikotes lanjutan, lalu nomor terendah dari group FGD akan dipanggil untuk melakukan interview. Dan saya orang pertama di kelompok saya yang melakukan interview. Sangat deg deg kan dan saya mengatakan dalam hati saya bahwa saya kesini untuk menang dan saya harus bisa, fokus, dan lakukan yang terbaik.

Interview dimulai oleh asesor yang menjadi observer kami. Sumpah ini lebih deg deg kan dari pada sidang skripsi!!!!! Saya masuk ruangan dengan memberikan senyum terbaik walaupun jantung saya takikardi. Saya menghadap asesor, bersalaman lalu dipersilahkan duduk.

Puji Tuhan interview saya berjalan lancar dan saya dengan santai tapi tegas menjawab semua pertanyaan yang diberikan. Mulai dari memperkenalkan diri (background pribadi, keluarga), pekerjaan, prestasi yang sudah dicapai, dan sebagainya. Ketika asesor membuka biodata saya, dia melihat saya pernah mengikuti Student Exchange Program to Thailand dia langsung bertanya kepada saya dalam bahasa inggris dengan panjang lebar. 

Saya mencoba memahami aksen inggris beliau, dan saya mencoba menjawab semampu saya dengan bahasa inggris. Untungnya hanya satu pertanyaan menggunakan bahasa inggris yang berhubungan dengan SE. Beliau mengatakan kepada saya bahwa program ini ditempatkan di pedalaman dan terpencil, sangat detail. Saya menjawab mantap sesuai essay yang saya buat. Saya siap ditempatkan dimanapun saya ditugaskan.

Waktu untuk interview sangat tidak terasa, mengalir begitu saja. Setelah selesai, jangan lupa untuk bersalaman dengan asesor. Tangan saya berkeringat dan dingin, disitu asesor mengatakan “kamu grogi yaa” saya jawab “sangat bu”.

Setelah itu saya balik lagi keruangan asal untuk melanjutkan psikotest. Kegiatan selesai pada pukul 16.00. Dan saya harus balik dari Jakarta Selatan ke Jakarta Timur.
Daannnnn
1-2 minggu kemudian hasil nya keluar dengan catatan : SELAMAT ANDA LULUS SELEKSI NUSANTARA SEHAT DENGAN STATUS CADANGAN.

Cadangan disini maksudnya waiting list ya teman-teman, karena di batch sebelumnya sudah antri jugaa. Dan saya harus menungu untuk proses pemanggilan. Dan saya sangat bersyukur bisa lulus di Nusantara Sehat ini dengan perjuangan yang luar biasa.

Mungkin orang akan meremehkan “ngapain sih ikut nusantara sehat, tugas dipelosok negeri, nggak ada sinyal, sengsara, pisah dari orangtua dan lain sebagainya” tapi disini saya menegaskan bahwa saya merasa ini salah satu bukti pengabdian saya untuk negeri.
Cerita selanjutnya akan saya bagikan, tunggu saja yaaaa

#mengabdiuntuknegeri


Ns. R. Rexsi Chrisdinatha Putera, S.Kep