Akses terbatas ke fasilitas kesehatan sering kali menjadi tantangan besar bagi penduduk di daerah kepulauan. Jarak yang jauh, transportasi yang terbatas, dan kondisi geografis yang sulit dapat menghalangi mereka untuk menerima pemeriksaan kesehatan yang memadai. Di sinilah peran strategis tim Nusantara Sehat menjadi sangat penting. Dengan mendatangi langsung rumah-rumah penduduk, kami menghilangkan/mengurangi semua kendala ini. Jejak langkah para tenaga kesehatan yang menyusuri jalan setapak, mengarungi lautan dengan perahu sederhana, dan mengetuk pintu demi pintu, melambangkan komitmen untuk membantu setiap individu yang membutuhkan.
Pemeriksaan kesehatan (door to door) di rumah ini lebih dari sekadar mengukur indikator biologis. Lebih jauh lagi, ini juga menjadi jembatan komunikasi dan interaksi manusia yang humanis. Di balik setiap pemeriksaan kesehatan ada percakapan hangat dan edukatif tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kontak emosional untuk membangun kepercayaan. Kehadiran tim Nusantara Sehat bersama staf puskesmas setempat menciptakan sinergi dan koordinasi yang erat. Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memperkuat sistem kesehatan pada tingkat lokal dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para profesional kesehatan di puskesmas.
Program pemeriksaan kesehatan ini telah memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat kepulauan. Deteksi dini berbagai penyakit tidak menular, seperti hipertensi, diabetes, dislipidemia, dan asam urat, memungkinkan dilakukannya intervensi pengobatan dan perubahan gaya hidup lebih dini. Hal ini tentu saja dapat mencegah komplikasi yang lebih serius dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, kegiatan ini meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Kehadiran tim Nusantara Sehat memotivasi masyarakat untuk lebih menjaga kesehatan fisiknya.
Pengabdian masyarakat Tim Nusantara Sehat di daerah kepulauan adalah cerminan dari semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sesama yang menjadi landasan bangsa Indonesia. Di tengah tantangan geografis dan keterbatasan infrastruktur, mereka hadir sebagai garda terdepan dalam mewujudkan kesehatan yang merata bagi seluruh anak bangsa. Kegiatan pemeriksaan kesehatan door to door adalah salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut, sebuah langkah kecil namun sarat makna yang membawa harapan dan kesehatan bagi masyarakat di jantung kepulauan Nusantara. Kisah pengabdian ini akan terus terukir, menginspirasi generasi selanjutnya untuk turut berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera.
Salam dari kami
Tim Nusantara Sehat
(Chris, Ino, Mida, Lony, Endah)
Kakak pernah dapat penugasan di wilayah terpencil banget, ya? Gimana kondisi akses transportasi dan jaringan di sana?
BalasHapushalo kak, iya, kemarin dapat wilayah yang kategori sangat terpencil kak, aksesnya cuma lewat laut karena nggak ada jalan darat. Akses transportasi dan jaringan sih terbatas banget, tapi justru itu yang jadi tantangan seru! perjalanan menggunakan kapal sekitar 10-12 jam perjalanan.
HapusMenurut kakak, Nusantara Sehat ini lebih cocok untuk yang idealis pengen mengabdi, atau juga bisa jadi batu loncatan karier?
BalasHapushalo kak yuyun, izin menjawab ya kak. Menurutku, Nusantara Sehat itu cocok buat yang punya semangat mengabdi tapi bisa keduanya sepertinya ya kak, tergantung tujuan masing-masing individu aja! π
HapusWah keren banget bisa ikut Nusantara Sehat! BTW, pas ditempatin di sana, sinyal lancar nggak tuh? Atau full offline vibes? π
BalasHapusHahaha, awalnya sih ada sinyal, tapi nggak 4G, cuma bisa SMS aja. Beberapa bulan kemudian, sinyal hilang total! Tapi tenang, di sana ada warga yang pasang wifi kok, namanya Ubiqu, sinyal dari langit! ππ kalau nggak salah itu namanya. cuma yaa harga paketannya muahal buangettt, gak ada sinyal juga gpp kok. malah seru hahahaha
HapusKak, jujur nih... awal-awal ditempatin, ada culture shock nggak? Cerita dong yang paling lucu atau awkward pas awal adaptasi
BalasHapushalo kak sari, hahaha, jujur ada sih! Awal-awal agak bingung sama kebiasaan baru, susah sinyal. Yang lucu sih, pas pertama kali ngobrol sama warga di ruang pemeriksaan (poli umum), saya tanya "ibu sudah paham yang saya maksud?" trus ibunya jawab "SAYA". sempet beberapa kali mengulang pertanyaan yang sama, akhirnya frustasi juga dan manggil staf untuk bantu terjemahin, rupanya "SAYA" itu artinya "IYA atau MENGERTI" begitulah kira-kira π
HapusAku pengen daftar juga tapi masih maju mundur… Kakak dulu motivasinya apa sih? Dan worth it nggak setelah dijalanin?
BalasHapushalo fajriansyah, dulu motivasiku pengen banget bantu daerah yang kurang akses kesehatan, dan seru banget bisa langsung turun ke lapangan. (bisa keliling indonesia) Setelah dijalanin? Definitely worth it! Banyak belajar, tantangannya seru, dan rasanya memuaskan banget bisa ngasih dampak positif. Kalau kamu tertarik, coba aja! ππͺ
HapusKak, aku liat kakak dari formasi perawat ya? Pas awal ditempatin, tugasnya lebih banyak ke pelayanan langsung atau edukasi juga?
BalasHapushalo ari, izin menjawab yaaa, betul, aku perawat! Pas awal ditempatin, tugasnya lebih banyak ke pelayanan langsung, tapi tentu juga ada edukasi ke masyarakat tentang kesehatan. Jadi nggak cuma praktek, tapi juga ngajarin mereka soal pola hidup sehat! πintinya kalau ikutan NS itu harus serba bisa semuanya tanpa terkecuali. makanya benefit ikut NS itu sangat luar biasa. semoga terjawab yaaa
HapusKak, awalnya kenapa sih kepikiran buat daftar Nusantara Sehat? Emang udah dari lama pengen ngabdi atau iseng-iseng berhadiah? π
BalasHapushahaha, bukan iseng-iseng kok! sebenernya udah lama pengen banget bisa ngasih kontribusi ke daerah yang kurang akses kesehatan. Jadi, pas ada kesempatan program Nusantara Sehat ini, langsung excited! It’s more like a dream come true than just a “berhadiah” thing! ππͺ
HapusKak, terinspirasi banget baca ceritanya! Btw, waktu daftar NS itu motivasinya apa sih? Jangan-jangan karena pengen ngilang dari mantan terus nemu tempat tanpa sinyal ya? π€ Penasaran deh, bisa sharing dikit nggak?
BalasHapusHahaha, seru juga pertanyaannya! tapi serius, motivasinya lebih karena pengen banget ngasih dampak positif buat daerah yang butuh, bukan buat ngilang dari mantan π. Dan emang, nggak ada sinyal sih, tapi itu justru jadi bagian seru dari pengalaman! Jadi, lebih ke adventure dan ngerasain hidup di tempat yang beda banget. ππ Wah iya, apalagi aku lahir dan besar di daerah daratan/pegunungan, tiba-tiba ditempatin di kepulauan, bener-bener a whole new world! π Everything felt so different, dari budaya, cuaca, sampai cara hidup. Tapi justru itu yang bikin pengalaman Nusantara Sehat makin unforgettable! ππ
HapusPengen denger cerita kakak dong, waktu pertama kali sampai di lokasi. Lebih ke shock budaya atau shock sinyal? π€
BalasHapusHahaha honestly, both yaaaa! π€ pas pertama nyampe disana tuh, culture shock iya dari logat, kebiasaan, sampai makanan. Tapi yang paling kerasa sih signal shock π Sinyal hilang-timbul kayak perasaan dia, eaaaaak tapi lama-lama jadi kebiasa juga kok, and it turned out to be peaceful in its own way.
Hapus